Surakarta – MA Almuayyad Surakarta melaksanakan In House Training (IHT) oleh BKS yang dilaksanakan di Hotel Arini (24-25/11)
kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran
yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa)
dapat memilih pelajaran apa saja
yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
"Kebijakan Merdeka Belajar memberi kemerdekaan setiap
unit pendidikan berinovasi. Konsep ini harus menyesuaikan kondisi di mana proses belajar mengajar berjalan,
baik sisi budaya,
kearifan lokal,
sosio-ekonomi maupun infra struktur," jelas Mendikbud.
Menurut Nadiem,
Kemendikbud menyiapkan strategi yang tidak akan keluar dari esensi pendidikan, yakni kualitas guru. Guru tidak akan mungkin bisa digantikan teknologi.
"Teknologi adalah alat bantu guru meningkatkan potensi mereka dan mencari
guru-guru penggerak terbaik serta memastikan mereka bisa menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran dalam sekolah
di seluruh Indonesia," tuturnya.
Mendikbud juga menegaskan Kurikulum
Merdeka merupakan opsi tanpa ada paksaan bagi sekolah. Bagi sekolah yang belum
nyaman mengimplementasikan Kurikulum Merdeka masih dibolehkan untuk memilih
opsi pertama yaitu Kurikulum 2013. Ada berbagai pilihan yang bisa diterapkan
pihak sekolah dalam pemilihan kurikulum. Bagi sekolah yang ingin melakukan perubahan namun belum siap
melakukan perubahan besar, diperbolehkan memilih Kurikulum Darurat. Pasalnya
kurikulum ini merupakan kurikulum yang lebih sederhana namun masih
menggunakan K13 tapi jauh lebih ringkas materinya.
“Kurikulum merdeka ini poin plusnya ditekankan
pada karakter anak, selain itu mengacu pada pendekatan bakat dan minat serta tidak
berpatokan pada teori. Sekolah kita dari segi poin plusnya, karena di
lingkungan pesantren insya Allah sudah terbekali dalam hal sopan santun.
Sehingga kita lebih mudah beradaptasi terhadap kurikulum baru ini”, tegas Bu Anis
Mega sebagai peserta IHT.
Tujuan merdeka belajar adalah untuk memitigasi ketertinggalan
pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif. Untuk saat ini
Kurikulum 2013 tetap dapat digunakan sembari sekolah bersiap-siap untuk
menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan
Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing. Sehingga jenjang SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan
untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka.
“Persiapan saya sebagai waka kurikulum MA Al-Muayyad mengikuti bagaimana kemenag, untuk sekarang kemenag belum ada perintah ganti kurikulum, jadi yang bisa kita siapkan belajar membuat administrasi pembelajaran agar saat kemenag mengeluarkan aturan pergantian kurikulum, maka sekolah kami sudah siap” tegas Bu Diah Purwaning Putri sebagai wakakurikulum.
oleh: khalillah azarine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar