Sosialisasi Tuberkulosis Puskesmas Purwosari di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta

Sosialisasi Tuberkulosis Puskesmas Purwosari
di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta
  
Surakarta – Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta kedatangan tamu dari Puskesmas Purwosari yang dilaksanakan di Aula Pondok putri. Rabu (25/5)
Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb (singkatan dari "Tubercle bacillus") merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis (disingkat "MTb" atau "MTbc"). Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Infeksi TB mayoritas bersifat tanpa gejala dan laten (sering disebut TB laten). Namun, satu dari sepuluh kasus infeksi laten berkembang menjadi penyakit aktif (TB aktif). Bila tuberkulosis tidak diobati, maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal. Sebelum ditemukannya antibiotik yang ampuh untuk menangani TB (sekitar tahun 1900 awal) diperkirakan 1 dari 7 orang di dunia meninggal karena penyakit ini.
Gejala TBC biasanya batuk, nafsu makan menghilang, demam dan keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa nyeri di dana, dan batuk berdahak dengan waktu yang berlangsung cukup lama yakni sekitar 21 hari. Penyakit TBC ini mudah menyerang apabila sistem kekebalan tubuh sedang menurun.
“Kami petugas puskesmas purwosari  melakukan pemeriksaan TBC dengan memeriksa dahaknya , tes cepat molekul (TCM), setelah pemeriksaan puskesmas akan memberikan penyembembuhan dengan konsumsi obat selama 8/9 bulan dengan obat anti Tuberkulosis, pengobatan ada 2 tahap obat merah selama 2 bulan pertama dan obat kuning selama 6-7 bulan”. Terang Mei Indah Irawati, A.Md. Kep. selaku narasumber sosialisasi.
Gejala TBC hampir sama dengan beberapa gejala penyakit pernafasan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengkonsultasikan ke dokter guna menjalankan diagnosa yang tepat. Sehingga bisa diketahui dengan pasti apakah Anda tertular TBC atau tidak. Dokter biasanya akan menjalankan diagnosis, terdiri dari tes darah, tes dahak, rontgen dada, dan Mantoux test. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis tuberculosis tersebut apakah laten atau aktif. 
Siapa saja yang termasuk dalam kelompok TBC? Perokok aktif, Pengguna narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya, Sering berhubungan dengan pengidap TBC aktif, Orang yang sering menjalani kemoterapi, Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, Pengidap HIV/AIDS.
“Usaha saya terhadap penyakit TBC setelah mendapatkan sosialisasi dari puskesmas menutup mulut ketika batuk untuk menghindari rantai penularan TBC. Jika sudah merasa mengalami gejala penyakit TBC segera untuk diperiksa di puskesmas dan rumah sakit terdekat”. Ucap Nazwa Maylani peserta sosialisasi
Oleh: Sabrina Azzahra dan Navisa Nur Aini 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Cak Imin | | Agus Muhaimin