Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Al Qur’ an dan Diniyyah Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta

Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka
Berbasis Al Qur’ an dan Diniyyah Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta
Magelang  -Yayasan Pondok  Pesantren Al-Muayyad mengadakan Lokakarya yang diikuti oleh MA  Al-Muayyyad . Senin-Rabu (20-23/6).
Merujuk pada kondisi pandemi COVID-19 yang menyebabkan dampak signifikan  dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan. Kurikulum 2013 menjadi salah satu kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pembelajaran. Masa pandemi 2021-2022 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak (SP) dan SMK Pusat Keunggulan (PK). Beberapa satuan pendidikan lebih dominan menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan) sebagai  rujukan dalam proses pembelajaran. 
Kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
“Rencana  IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) berbasis Al Qur’an dan Diniyyah diAl-Muayyad memberikan kebebasan disetiap instansi yayasan  untuk menentukan materi yang diajarkan. Sedangkan berbasis Al-Qur’an ditekankan pada materi yang berkaitan dengan Al-Qur’an yang berbeda dari sekolah lain”. Ujar  Bu Diah selaku Waka Kurikulum
SosialisasI IKM dimaksudkan suatu proses pengenalan, penjelasan, penguraian tentang seluk-beluk “Kurikulum Merdeka”  oleh pemerintah dalam bidang pendidikan, yakni semua satuan pendidikan pada setiap level dengan karakteristik masing-masing. Diharapkan agar semua komponen dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan formal memiliki “jiwa” atau “semangat” yang sama dan menyatu dengan pemerintah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
“ Tanggapan kepala sekolah terhadap Kurikulum Merdeka  untuk madrasah Al-Muayyad , menurut saya sangat bagus dikarenakan kurikulum merdeka sesuai dengan minat dan bakat masing-masing  siswa , penerapan pembelajaraan benar-benar lebih di sesuaikan dengan keinginan siswa”. Terang  Pak Rodlin  selaku Kepala  Madrasah.
Mengapa “Merdeka Belajar”?  Paulo Freire, dalam bukunya Paedagogy of the Oppressed (Albertus, 2015) mengungkapkan bahwa esensi pendidikan itu tidak bisa dilepaskan dari “Pembebasan” manusia dari ketidaktahuan, pemberian “Kebebasan” untuk berpikir, berpendapat dan mengekspresikan kemampuan diri seseorang dalam suasana keterbukaan, persaudaraan dan kesetaraan sebagai sesama manusia yang secara kodrati dianugerahi rahmat “Kebebasan” atau “Kemerdekaan”.
“ Persiapan guru-guru dalam menyiapkan kurikulum merdeka yaitu membuat administrasi dan mempersiapkan sarana dan prasarana. Madrasah Aliyah Al-Muayyad masih menunggu keputusan Kemenag terkait penggunaan IKM. Jadi semua guru untuk sekarang ini lebih aktif dalam mengikuti workshop IKM, agar lebih paham dalam  pengaplikasiaan IKM saat di terapkan ke madrasah”. Ujar Bu Anis Mega selaku guru madrasah 
Oleh: Tyavan Mirantino dan Triandita Nafisa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Cak Imin | | Agus Muhaimin